Doa setelah adzan sudah tak asing lagi bagi kita, biasanya sejak kecil orang tua dan guru selalu mengajari dan mengajak kita untuk melantunkan bersama doa setelah adzan berkumandang. Namun jangan lupa bahwa dibalik semua itu terdapat fadhilah yang agung bagi orang yang mendawamkannya, yaitu mendapat Syafa'at Rasulullah ﷺ.
Suatu waktu Syaikhina Abdul Aziz Syahawi bertanya kepada para hadirin dalam pengajiannya.
Beliau berkata : " Kalian ingin mendapat syafaat Rasulullah ﷺ ?"
Lalu beliau menlanjutkan perkataannya : "Mudah caranya, dawamkanlah membaca doa setelah adzan :
اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّة وَالصَّلاةِ القَائِمَة آتِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدَا اْلوَسِيْلَةَ وَاْلفَضِيْلَة والدّرَجةَ الرَّفيعَة وَابْعَثْهُ مَقَاماً مَحْمُوْدًا اَّلذِيْ وَعَدْتَهْ، إنَّكَ لا تُخْلِفُ المِيعَاد."
Imam Ibrahim al Bajuri mengatakan, sebagian ulama menambahkan :
"وأَورِدْنا حَوْضَهُ، واسْقِنا مِنْ يَدِهِ الشَّرِيفَةِ شَرْبَةً هَنِيْئةً لا نَظْمَأُ بَعْدَها أبَدًا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن"
kemudian beliau membacakan salah satu hadist dari sahih al Bukhari :
مَن قال حينَ يسمعُ النِّداءَ : الَّلهمَّ ربَّ هذه الدعوةِ التَّامةِ ، و الصَّلاةِ القائمةِ آتِ محمَّدًا الوسيلةَ و الفَضيلةَ ، و ابعثه مقامًا محمودًا الَّذي وعدته إلَّا حلَّت لهُ شفاعتي يومَ القيامةِ.
Barang siapa yang berdoa ketika mendengar seruan azan ‘Allāhumma rabba hādzihid dakwatit tāmmah, was shalātil qā’imah, āti muhammadanil wasīlata wal fadhīlah, wab‘atshu maqāmam mahmūdanil ladzī wa‘attah,’ maka baginya syafaatku padanya di hari kiamat.’ (HR Bukhari)
Imam Baihaqi menambahkan :
"إنك لا تخلف الميعاد."
Kemudian Maulana Syeikh juga menekankan sekali lagi perkataan beliau:
"Siapa yang ingin mendapat syafa'at Rasulullah ﷺ hendaklah ia mendawamkan do'a ini setiap setelah adzan".
Perkataan yang senada juga pernah kami dengar dari Syaikh Abdussobur as Sayyid al Maliki, dan kami selalu melihat Maulana Syaikh Syahawi selalu membaca doa ini setiap selesai adzan.
Juga disunnahkan bagi orang yang mengumandangkan adzan, iqamah, dan yang mendengarkannya baik yang bermaksud mendengarkan atau tidak, untuk bershalawat kepada Rasulullah ﷺ setelah adzan berkumandang hal ini berlandaskan hadist Imam Muslim :
إِذا سَمِعْتُمْ الْمُؤَذّن فَقولُوا مثل مَا يَقُول ثمَّ صلوا عَليّ فَإِنَّهُ من صلى عَليّ صَلَاة صلى الله بهَا عشرا ثمَّ سلوا الله لي الْوَسِيلَة فَإِنَّهَا منزلَة فِي الْجنَّة لَا تنبغي إِلَّا لعبد من عباد الله وَأَرْجُو أَن أكون أَنا هُوَ فَمن سَأَلَ لي الْوَسِيلَة حلت لَهُ الشَّفَاعَة
Jika kalian mendengar seorang muadzin, maka katakanlah semisal ucapannya, kemudian bershalawatlah bagiku. Siapa yang bershalawat padaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintakan wasilah bagiku kepada Allah. Wasilah adalah kedudukan di surga yang tidak layak kecuali bagi seorang dari hamba Allah saja, dan aku berharap orang itu adalah aku. Siapa yang memohonkan wasilah bagiku, maka baginya syafaatku. (HR Muslim)
Imam al Birmawi mengatakan dalam hasiyahnya terhadap fathul qarib :
ويسن لكل من المؤذن والمقيم والسامع والمستمع أن يصلي ويسلم على النبي ﷺ بعد الفراغ منهما ثم يقول بعد ذلك اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّة وَالصَّلاةِ القَائِمَة آتِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدَا اْلوَسِيْلَةَ وَاْلفَضِيْلَة والدّرَجةَ الرَّفيعَة وَابْعَثْهُ مَقَاماً مَحْمُوْدًا اَّلذِيْ وَعَدْتَهْ.
Dan disunnahkan bagi setiap dari orang yang mengumandangkan adzan atau iqamah, juga orang yang tanpa sengaja mendengarkannya dan yang sengaja untuk bershalawat kepada baginda Nabi Muhammad ﷺ setelah selesai adzan dan iqamah, kemudian membaca (doa diatas).
Maulana Syaikh Syahawi menjelaskan urutannya yaitu setelah adzan membaca shalawat terlebih dahulu kemudian membaca doa diatas. Adapun shalawatnya yang paling afdhal adalah shalawat ibrahimiyyah yaitu:
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Akan tetapi membaca dengan sigat shalawat lain juga sudah mendapatkan pahala sunnah. Contohnya yang terjadi di beberapa masjid lama di Mesir yang setelah adzan melantunkan shalawat :
الصلاة والسلام عليك يا رسول الله ﷺ...
wallahu a'lam.
Cairo 1/5/2025.
Oleh Ade Rizal Kuncoro
0 Komentar