Jangan puji anak kita berlebihan di depan orang lain, apalagi di depannya langsung.

 Sekalian ijazah penangkal ain dari Syeikhna Yusri..

Tutupi Cahaya Anakmu!
_______

Seseorang menulis: "Dulunya aku anak yang sangat rajin & berprestasi, tapi Ayahku suka sekali memamerkan/menceritakan kehebatanku di depan keluarga besar.. akhirnya aku kena 'ain sehingga semangat belajar & prestasiku menurun. Jadi bagaimana  aku menjaga diri dari 'ain?"

Jawaban Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani al-Husaini hafizhahullah:

Tidak perlu menceritakan ke orang-orang tentang keistimewaan kita atau anak2 kita.. 

Lalu bagaimana dengan ayat:
{ وَأَمَّا بِنِعۡمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثۡ }
Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan.
[Surat Adh-Dhuhaa: 11]

Itu kaitannya ketika misalnya ada orang menanyakan kabarmu atau anak2, kamu jawablah: "Alhamdulillah atas segala anugerah-Nya", atau katakan; "Alhamdulillah, Dia Memenuhi apa yang diperlukan".

Banyak sekali anak2 yang dulunya sangat cerdas & ditampilkan di media (tv dll) pada akhirnya jadi anak2 yang terbelakang.

Temanku dulu pas kecilnya menjadi bahan percontohan dalam kehebatannya menghafal, juara pertama nasional dalam hafalan al-Qur'an.. 

Ketika masuk fakultas kedokteran; dia lupa semua hapalannya sampai tidak sanggup mengingat ayat2... paling baca al-Qur'an dari mushhaf tapi tidak sanggup membaca dg hafalannya.

Aku sebenarnya kasihan lihat qari muda yang tuna netra yang menjadi imam di Masjid al-Azhar pas bulan Ramadhan.. banyak sekali chanel tv yang mewawancarinya dll..

Jadi:
1. Tidak perlu memamerkan kenikmatan yang dimiliki anak2 kita.
2. Supaya dia tidak tertipu daya (rasa hebat) dengan keistimewaan yang dipunyainya karena jiwanya belum matang (dirinya belum siap dengan ketenaran).
3. Mestinya kita menutupi cahaya2 anak kita agar cahaya itu tidak mati. (Kasih dinding pengamanan agar tidak mati kena angin & gangguan).

Jadi bagaimana menjaga diri kita dari 'ain:
1. Setiap hari, pagi dan sore:
- Baca surah al-ikhlash 3 kali di tangan lalu usapkan tangan ke wajah & badan.
- Baca surah al-Falaq 3 kali di tangan lalu usapkan tangan ke wajah & badan.
- Baca surah an-Nas 3 kali di tangan lalu usapkan tangan ke wajah & badan.
- Baca 3 kali:
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّماءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ 
Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya, tidak ada satu pun yang dapat memberi kemudharatan di bumi mahupun di langit. Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
- Baca 3 kali:
أعوذ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ.
Aku berlindung dengan kalimah-kalimah Allah yang sempurna dari segala ancaman syaithan dan segala binatang berbisa dan segala kejahatan al-Ain (mata).
2. Setiap habis shalat baca: ayat al-Kursi

Jika kamu mengamalkan itu, tidak ada yang mampu menghasadmu.. kalau adapun paling efeknya kamu bersin atau sedikit pilek atau pusing yang hilang dengan minum teh misalnya.

Ada dulu mahasiswi, lebih tua dariku 3 tahun, namanya Syiam.. sangat berprestasi, nilainya selalu dapat tertinggi sempurna dalam setiap pelajaran & ujian.. begitu juga juara nasional di bidang tenis.. 

Terjadi kecelakaan kecil saja.. dia pun meninggal & syahidah..

Semua kuliah berduka.. makanya masjid di kuliah kedokteran kami dinamai dengan namanya.

Ada juga professor hebat yang anaknya pintar sekali & dipamerkan.. pas kuliah di kedokteran, berkawan dengan kawan yang tidak baik sehingga kecanduan & meninggal bunuh diri.

Jadi tidak perlu mengiklankan kenikmatan yang dipunyai agar nikmat itu tdk hilang karena orang yang diberi kenikmatan itu dihasad.

Dan umat Sayyiduna Nabi SAW itu dianugerahi banyak kenikmatan... 

Sayyiduna Nabi SAW itu banyak yang hasad.. para musuh bahkan mengupah orang untuk menghasad Beliau SAW. 

O,iya kalau kamu mengamalkan baca al-Zaruqiah (bacaan pagi & sore di thareqat ash-Shiddiqiyah) itu tdk ada yang bisa menghasadmu.. iblis pun tidak mampu.

~ Faedah dars jum'at, 25 April 2025M bersama Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani al-Husaini hafizhahullah di Masjid al-Asyraf.

0 Komentar