Adab Debat Yang Sering Dilupakan dan Hal-hal yang tak penting diperdebatkan

Berikut adab-adab saat akan dan sedang berdebat.

1. Niat. 

2. Debat digunakan untuk menolong kebenaran dan agama Allah Taala, debat pada posisi ini dalam pandangan Ahli Kalam bagaikan Jihad Fie Sabilillah. 

2. Caranya harus “Ahsan”. Allah Taala perintahkan dengan cara itu(dalam bahasa Arab disebut dengan isim tafdhil), bukan sekedar “Hasan”, untuk menunjukkan bahwa harus dengan yang terbaik.

4. Cari momen dan tempat yang kondusif dengan cara kompromi. 

5. Mendengar dan memahami lawan debat dengan seksama, biar tidak salah faham saat menjawab, karena ini menambah keruh dan berdampak musibahnya musibah. 

6. Tidak ngotot dengan kata “pokoknya”, karena itu bentuk fanatik atau istilah lainnya yaitu ta'ashub, dan ini tercela. Kalau kalah ya ngalah. 

7. Berlandaskan argumen bukan sentimen. 

9. Tidak saling bertabrakan landasan berpikirnya, tidak rancu. Cara untuk menghindari ini dengan mempraktekkan ilmu logika dengan baik. 

10. Melayani debat dengan ahli ilmu, tidak boleh ahli ilmu mendebat orang bodoh. 

11. Menerima dan mengikuti hasil debat yang diriliskan. 

Hal-hal yang tak penting diperdebatkan:

1. Sebuah nama tertentu yang memiliki banyak istilah tetapi maknanya tetap sama. 

2. Sebuah ketetapan yang dari sananya sudah ada perbedaan, seperti macam² bacaan Quran yang mutawatir. 

3. Praktek bacaan dalam ibadah yang sudah ada perbedaan dari sananya, seperti iftitah shalat, sujud, rukuk, dan semacamnya. 

4. Praktek gerakan dalam ibadah yang sudah ada perbedaan, seperti bentuk duduk di tasyahud akhir dan di antara dua sujud, ukuran tinggi mengangkat tangan saat takbir, praktek shalat khusuf, jumlah takbir dalam shalat janazah, dll. 

5. Dll. 

NB: bila sudah memperhatikan ketentuan ini maka silahkan berdebat, tapi biasanya yang faham ini malah justru tidak gampang berdebat. 

Diintisarikan dari:

1. Manahij al-Bahts Wa Adab al-Hiwar Wa al-Munazharah. DR. Farajullah Abdul Bari. 
2. Fiqh al-Rad ‘Ala al-Mukhalif. Khalid Utsman al-Sindi. 

Semoga bermanfaat dan Allah Taala memaafkan penulis status ini. 


Cawan, 27 September 2023


0 Komentar