Bertaubatlah Sebelum Terlambat

Dalam riwayat Imam At Tirmidzi yang bersumber dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Baginda Nabi Muhammad SAW pernah bersabda :

لما أغرق الله فرعون قال : (آمنت أنه لا إله إلا الذي آمنت به بنوا اسرائيل) فقال جبريل: يا محمد فلو رأيتني وأنا أخذ من حال البحر فأدسه في فيه مخافة أن تدركه الرحمة

"Sewaktu Allah menenggelamkan Fir'aun, ia mengucapkan : "aku percaya bahwa tiada Tuhan kecuali yang di imani Bani Israil" (QS. Yunus : 90), kemudian malaikat Jibril berkata kepada Rasulullah SAW : "Wahai Muhammad, seandainya engkau melihatku kala itu aku mengambil tanah hitam dari dasar lautan, lalu aku memasukkannya (menyumpalnya) ke dalam mulut Fir'aun khawatir ia akan diliputi oleh rahmat Allah".

Dalam riwayat lain disebutkan pula :

أن جبريل جعل يدس فى في فرعون الطين خشية أن يقول : لا إله إلا الله ، فيرحمه الله "أو خشية أن يرحمه الله"

"Sesungguhnya malaikat Jibril memasukkan (menyumpalkan) tanah ke dalam mulut Fir'aun karena khawatir Fir'aun mengucap "Laa Ilaaha Illaallah", atau malaikat Jibril khawatir Allah merahmatinya".

Lantas mungkin diantara kita ada yang bertanya :

"Mengapa malaikat Jibril melakukan hal itu?"

Maka jawabnya adalah sebab Fir'aun adalah sosok yang telah sangat melampaui batas dengan berbuat kekufuran, kerusakan, memerangi ajaran tauhid, dan memfitnah orang-orang beriman.

Lagipula dalam pandangan ulama Ahlussunah wal Jama'ah iman itu dikatakan sempurna bila mencakup 3 syarat :

1. تصديق بالقلب
(Meyakini dengan hati)

Dalam hal ini Fir'aun telah meyakini dengan hatinya bahwa saat ia hampir tenggelam, ia percaya ada kekuatan yang Maha Dahsyat Yang Kuasa di atas segala-galanya, yakni Allah Jalla Jalaaluh.

2. إقرار بالسان
(Berikrar dengan lisan)

Dalam syarat yang kedua ini ternyata Fir'aun belum sempat mengucap لا إله إلا الله. Maka jelas keyakinan Fir'aun itu tidak dapat dikatakan sebagai keimanan yang sempurna.

3. وعمل بالأركان
(Mengamalkan dengan anggota badan)

Pada syarat yang ketiga ini jelas bahwa Fir'aun dianggap tidak dapat memenuhi kriteria keimanan yang sempurna, sebab syarat keimanan itu dikatakan sempurna seseorang setelah meyakini hanya Allah Jalla Jalaaluh Tuhan yang patut disembah lalu dengan lisannya ia musti mengucapkan لا إله إلا الله , ternyata Fir'aun sudah tidak punya kesempatan untuk beramal dengan anggota badannya sebab dia telah karam/tenggelam ditelan oleh air laut. Lalu ketika semasa hidupnya tak sedikitpun ia beramal bahkan malah berbuat kekufuran (dengan menganggap bahwa dirinya adalah Tuhan yang patut disembah) dan berbuat kerusakan.

Adapun hikmah serta pelajaran yang dapat kita ambil dari firman Allah dan beberapa riwayat di atas adalah :

1. Hebat dan agungnya kalimat لا إله إلا الله.
2. Taubatnya Fir'aun adalah taubat yang terlambat dan tidak diterima oleh Allah SWT. Maka jangan sia-siakan waktu sebelum terlambat.
3. Maha Pemurah & Maha Penyayang serta Maha Pengampun nya Allah SWT. Sampai-sampai bila seandainya Fir'aun mengucap "Laa Ilaaha Illaallah", maka Allah akan merahmati dan mengampuni dosa dan kesalahan-kesalahan Fir'aun Al Mal'un.

Lah hari ini sangat mengherankan muncul kelompok yang menganggap komunitasnya paling sunnah lalu mengatakan sebagian saudaranya yang lain sebagai pelaku bid'ah (yang bakal masuk neraka karena setiap bid'ah adalah sesat) karena berkumpul beramai-ramai lalu mengucap لا إله إلا الله dengan jumlah yang banyak. Ini belajarnya dimana ?


"Bertaubatlah sebelum terlambat"

Lailatul Jum'at, 19 Oktober 2023
PAH KUA Kec. Sukarami Palembang
Amrullah Pandu Satriawan

0 Komentar