Zaman Fitnah dari Masa ke Masa

Rasulullah SAW mengabarkan bahwa ada zaman dimana "fitnah bagaikan gelombang di samudera".. terus ada, silih berganti .. lautan tidak pernah diam.

Nah ada zaman di saat kamu baru saja melihat suatu fitnah, tiba2 ada datang fitnah yang baru lagi.. 

Saat itulah kamu menyerah, tidak bisa lagi mengikuti perkembangannya karena begitu banyaknya.

Nah "ada di antara kita yang menyerah, sehingga dia pun tenggelam di dalamnya". Dan ada di antara kita yang berlari". 

Jadi ada yang memperhatikan sehingga berlari dari gelombang yang bisa menenggelamkan. Berarti ada yang masuk ke lautan fitnah, sehingga dia tenggelam.. dan ada yang berlari meninggalkan lautan fitnah, sehingga selamat.

Tapi perhatikan bagaimana Sayyiduna Rasulullah SAW mengibaratkannya "bergelombang bagai ombak di lautan". Tidak diam, fitnah demi fitnah, membuat perkara jadi rancu.. sehingga kamu tidak sempat mengambil pendapat untuk suatu kejadian tertentu... karena ketika kamu memikirkan hal itu, muncul 20an kejadian baru.. jadi pendapatmu itu sudah sangat terlambat.

Begitulah yang sekarang terjadi, di saat seseorang mengomentari kejadian tertentu, tiba2 muncul kejadian2 baru, sehingga komentarnya itu jelas salah.. sebelum kejadian baru, komentar itu mungkin saja benar & mungkin salah.. 

Makanya di zaman kita sekarang ini, tidak usah mengomentari semua kejadian, tidak perlu menulis di WhatsApp, fb, menjawab ini & itu.. boleh jadi setelah setahun atau 2 tahun.. sebulan atau 2 bulan, ternyata semua komentar mu itu salah.

Ketika kamu berusaha menghapusnya, kamu juga tidak bisa..

Sekarang, kadang badan intel negara memeriksa account orang2 yang menulis 10 tahun lalu, kemudian menangkap mereka, padahal yang menulis itu sendiri sudah berlepas tangan dari yang ditulisnya, tapi bagaimana membuktikan kalau dia sudah tidak lagi seperti itu!

Sehingga dia merugikan dirinya sendiri.

Aku mengenal sejumlah orang yang ditangkap & sekarang di penjara, karena mereka menulis untuk kejadian 2011-2012 di masa revolusi yang isinya tidak sesuai dengan sistem yang ada sekarang.

Padahal setelah beberapa waktu, mereka sendiri mendukung sistem yang ada sekarang, tapi mereka tidak bisa membuktikan kalau mereka sudah berubah sehingga jadi terdakwa dengan banyak tuduhan, dipenjara padahal tidak bersalah... tapi apa buktinya, ini tulisanmu.. 

Oleh karena itu, aku menasehati di masa ini, agar tidak mengomentari kejadian apapun.

Alhamdulillah, aku tidak mengomentari kejadian apapun. Jadi aku mengatakan padamu apa yang aku lakukan.

Khutbah2ku di masa itu semuanya direkam, tidak ada komentar apapun dariku, aku tidak mengambil sikap, karena ketika perkara rancu, maka bicarakan yang haqq (jelas benar) jauhi hal yang rancu, urus yang jelas & tinggalkan yang tidak pasti!

Itulah kaedah & hikmah.. perlu kita perhatikan..

Kenapa Sayyiduna Nabi SAW mengabarkan kita semua fitnah & begitu banyaknya?

Agar kalian ketika hidup menemui fitnah itu tidak sibuk mengomentarinya, atau ikut serta menyebarluaskannya atau membuatnya melahirkan fitnah yang baru.

Dalam suatu majlis, Sayyiduna Umar menanyakan hadits mengenai fitan.. dijawab oleh Sayyiduna Hudzaifah radhiyallahu 'anhu yang berspesialisi dalam hadits2 fitan.. di antara hadits yang diriwayatkan beliau: "Fitnah seseorang pada keluarganya, hartanya, anaknya & tetangganya dihapuskan oleh shalat, puasa, shadaqah & amr ma'ruf nahi munkar".

Jadi seseorang demi memberi nafkah keluarga, kadang mencari harta secara tidak halal..

Atau karena sibuk dengan keluarga jadi lalai ibadahnya.

Atau karena tetangga kaya, jadi hasad..

Atau ada tetangga yang menyakiti, sehingga dia juga menyakiti, bukannya berbuat baik dengan tetangga atau bersabar..

Jadi semua itu fitan.. tapi dalam skala pribadi & khusus, bukan fitan yang menyangkut umat. 

Sayyiduna Umar radhiyallahu 'anhu menjawab bahwa: "Bukan hadits itu yang aku maksudkan, tapi yang seperti gelombang di lautan".

Sayyiduna Hudzaifah menjawab: "Untuk hal itu, Anda tidak menemuinya wahai Amir al-mukminin, ada pintu tertutup antara Anda & fitnah".

Jadi Sayyiduna Hudzaifah menenangkan Sayyiduna Umar agar tidak khawatir, karena fitan itu terjadi setelah Anda meninggal.

Sayyiduna Umar pun menanyai: "Apakah pintu itu dibuka atau dirusak?".

Karena kalau dirusak berarti tidak ada jalan lagi untuk menutupinya.

Sayyiduna Hudzaifah menjawab: "Dirusak".

Sayyiduna Umar mengatakan: "Berarti tidak bisa lagi ditutup".

Dan memang fitan semenjak pembunuhan pada Sayyiduna Utsman tidak pernah lagi berhenti..

Setelah bicara itu, Sayyiduna Umar pergi.. dan yang tertinggal bertanya pada Sayyiduna Hudzaifah: "Apakah Sayyiduna Umar mengetahui bahwa dirinya lah pintu yang menutup fitnah?". Artinya beliau dirusak = beliau meninggal dibunuh.

Sayyiduna Hudzaifah menjawab: "Iya, beliau mengetahui sebagaimana mengetahui bahwa ada malam sebelum hari esok". Jadi beliau mengetahui sebagaimana kalian mengetahui bahwa jum'at datang sebelum hari sabtu, misalnya.

Hadits: "Kiamat tidak datang kecuali setelah didapatkan gunung emas di Furat".

Furat adalah sebuah sungai di Iraq, sekarang mulai mengering, disebabkan beberapa bendungan yang dibuat berbagai negara seperti Turki & Iran.. sehingga ada jenis kekeringan atau airnya berkurang.

Di hadits: "Sudah dekat muncul emas di Furat, barang siapa menemuinya, maka jangan ikut mengambilnya sedikit pun".

Jadi Rasulullah SAW sudah menyebutkan agar jangan ikut serta mengambil, karena orang2 akan saling membunuh untuk mendapatkannya, lebih baik kamu menjauhi..

Di hadits: "Tidak terjadi kiamat kecuali setelah keluar api dari tanah Hijaz, dilihat dari punggung unta di Bushra".

 Kejadian itu sudah terjadi di masa dinasti Abbasiyah, karena sumur2 minyak ada sejak zaman dulu.. jadi terjadi letusan gunung volcano yang membuat kebakaran, berlangsung beberapa bulan, saking besarnya api, bisa disaksikan oleh orang2 di Yordan, karena Bushra ini di Yordania, di Syam.

Jadi tanda ini sudah terjadi.. maka tidak usah khawatir, sudah banyak tanda2 muncul, kita memang sudah dekat dengan kiamat.. jadi kita mesti berpegang teguh dengan agama kita..

Sayyiduna Rasulullah SAW menghadap timur & berkata: "Fitnah dari sebelah sana, dari tempat munculnya tanduk Syaithan"

Sebelah timur yang paling dekat dengan Sayyiduna Nabi SAW adalah Najd, lalu Kuwait, Iraq, Iran..

Dan semua fitan muncul dari arah ini, seperti yang disabdakan Sayyiduna Nabi.

Kalian mengetahui fitnah Najd?

Saat Muhammad bin Abdul Wahhab & Wahabiah, mereka membunuh ratusan ribu umat Islam, demi membangun negara Saudi, sejarah mereka terkenal.

Coba baca kitab "Tarikh Najd" pdf di net, download lah, karena kamu tidak akan dapat buku cetaknya, sebab begitu ada yang cetak, mereka langsung ambil dari pasaran karena itu merusak citra mereka, padahal itu sejarah mereka yang mereka sendiri yang menulisnya.

Bukan kita & bukan juga orang lain.. mereka sendiri yang menulisnya sebagai catatan kejadian.

Ratusan ribu muslim yang meninggal di tangan mereka.. dan sampai sekarang ISIS dkk merupakan cabang dari dakwah ini, yang menyebutkan tertumpahnya darah umat Islam.

Ini di masa modern.

Sebelumnya di masa yang dekat dengan era Nabawi, muncul al-Hajjaj bin Yusuf ast-Tsaqafi. Begitu juga muncul beberapa orang yang mengaku Nabi, seperti Musailimah al-Kadzdzab, saat itu terjadi pertikaian besar2an.

Lalu muncul al-Qaramithah, mereka keluar & mencuri Hajar Aswad selama 30 tahun, orang2 tharaf tanpa ada Hajar Aswad, sampai dinasti Abbasiyah merebutnya kembali.

Fitnah al-Qaramithah merupakan fitnah besar & dahsyat..

Kemudian muncul al-Hasysyasyin di masa al-Imam al-Ghazali, penulis kitab Ihya. Mereka itulah al-Isma'iliyah, yang kemudian menjadi Shafawiyah, lalu menjadi Khomeini & revolusi Iran. Semua itu adalah perkembangan Shafawiyah.

Kita hidup dalam masa fitan ini semua.. 

Khomeini ini asalnya Hasysyasy, pengikut kelompok al-Hasysyasyin, kemudian berkembang menjadi al-isma'iliyah di suatu masa, lalu Shafawiyah... kemudian jadi pemerintahan Iran setelah revolusi Iran yang diprakarsai Khomeini.

Semuanya adalah perkembangan dari satu pemikiran yaitu keluar dari jama'ah umat Islam & menumpahkan darah umat Islam.

 Jadi zaman menunjukkan bahwa semua kalam Sayyiduna Nabi SAW adalah benar.. Beliau masih mengabarkan pada kita apa yang terjadi seakan Beliau hidup bersama kita sementara Beliau di maqam Beliau yang mulia.

Hadits: "Tidak terjadi kiamat kecuali qabilah Daus menyembah Dzal-Khalashah (berhala yang mereka sembah di Jahiliyah)".

Daus adalah qabilah di Yaman, asal suku Sayyiduna Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu.

Hal itu kemungkinan terjadi masa riddah (saat banyak yang murtad) di masa khilafah Abi Bakr radhiyallahu 'anhu atau mungkin terjadi nanti setelah semua umat Islam meninggal dengan angin lembut, sehingga tidak ada lagi di muka bumi kecuali orang kafir.

Maksudnya, semua ucapan Sayyiduna Nabi pasti terjadi, karena Beliau menyampaikan ilmu Allah, dan ilmu Allah tidak diangkat & tidak dirubah.

Dars pagi 30 Oktober 2020.

(٢٥٤)شرح البرهان في علوم القرآن من النوع الخامس والأربعون ( فی أقسام معنی الكلام) من ( النفي).

(١٨٥)وشرح اللؤلؤ والمرجان فيما اتفق عليه الشيخان من كتاب الفتن وأشراط الساعة من باب ٤ .

https://www.facebook.com/dr.yosrygabr/videos/3581170095238806/

Sebelumnya:

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=4999426156764321&id=100000909598063

* Di Zaman Fitnah yang Tidak Pernah Berhenti

0 Komentar