Ulama menjelaskan kepada kita semua bahwasanya jika ingin tauhid kita kepada Allah menjadi sempurna. Maka, dia harus meninggalkan empat kalimat pertanyaan ini, yaitu: Bagaimana allah?, kapan Allah ada?, dimana tempat Allah? dan berapa jumlah Allah?.
Al Imam Assayyid Muhammad Al Murtadza Azzabidi (W 1205 H) mengatakan:
وقال بعضهم : من ترك أربعًا كمل توحيده وهي كيف ومتى وأين وكم. فالأول سؤال عن الكيفية وجوابه لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ [الشورى: ١١]، والثاني سؤال عن الزمان وجوابه : ليس يتقيد بزمان، والثالث سؤال عن المكان وجوابه ليس يتقيد بمكان. والرابع سؤال عن العدد وجوابه هو الواحد الأحد.
Artinya: Sebagian ulama mengatakan: Barang siapa yang meninggal empat kalimat ini. Maka, tauhidnya sudah sempurna, yaitu;
1. Kaifa كيف (bagaimana).
2. Mataa متى (kapan).
3. Aina أين (dimana).
4. Kam كم (berapa).
Pertama (kaifa) pertanyaan tentang kebagaimanaan dan jawabannya adalah: Sesuatu tidak ada yang menyerupainya [Assyura ayat 11].
Kedua (Mataa) pertanyaan tentang zaman/waktu dan jawabannya adalah: Allah tidak terikat dengan zaman.
Ketiga (Aina) pertanyaan tentang tempat dan jawabannya adalah: Allah tidak terikat dengan tempat.
Keempat (Kam) pertanyaan tentang hitungan dan jawabannya adalah: Allah adalah Al Wahidul Ahad (sang maha esa/tunggal).
[Syarah Kitab Qawa'id Al 'Aqa'id: 250]
Ajaran Tauhid yang Lurus dan Sempurna
0 Komentar