Dalam Milal Wan Nihal, ada syair yg diciptakan oleh Qusay bin Kilab, leluhur Kanjeng Nabi Muhammad SAW, yang menegaskan bahwa beliau ahli tauhid dan menolak menyembah berhala. Seperti yg saya screenshoot yang artinya :
Qusay bin Kilab menolak menyembah berhala dan selain Gusti Allah. Beliau berkata
Arti syair :
Aku lebih baik bertuhan satu daripada seribu
Aku selalu beragama ketika tertimpa satu perkara
Aku meninggalkan Latta dan Uzza semua
Seperti itulah yang harusnya dilakukan manusia berakal
Maka tidak ada Uzza dalam beragamaku, tidak juga lainnya
Tidak ada berhala Bani Ghonam yg aku condong padanya
Ini membuktikan bahwa leluhur Kanjeng Nabi Muhammad SAW bukanlah golongan musyrikin.
Jika pemimpin Quraisy itu ahli tauhid, lalu mengapa di Kakbah bisa banyak berhala saat itu?
Dalam Tarikh Quraisy disebutkan bahwa hal itu disebabkan setelah terusirnya Bani Khaza'ah (suku yang pertama kali melazimkan penyembahan berhala pada orang Arab) dari Makkah oleh Bani Quraisy, Qusay bin Kilab yg kala itu jadi pemimpin Quraisy, ingin mempersatukan dan menempatkan semua suku Bani Quraisy yg selama ini terpencar-pencar, di Makkah. Tapi semua sub suku Quraisy ini ternyata sudah terpengaruh budaya Bani Khaza'ah yg menyembah berhala. Maka mau tidak mau, demi terciptanya persatuan Bani Quraisy, Qusay bin Kilab memperbolehkan sesembahan-sesembahan dari berbagai suku Bani Quraisy ini dibawa ke Makkah.
Sementara Qusay bin Kilab sendiri tidak mau berpindah dari agama Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, yaitu agama tauhid. Dan membuat syair yang terekam dalam Milal Wan Nihal. Yang menegaskan ketauhidan beliau. Inilah agama yang diwariskan kepada Abdul Mutholibb dan anak-anaknya.
Kalo memang sudah tauhid, mengapa Kanjeng Nabi meminta Abu Thalib bersyahadat?
Sama seperti orang Yahudi yang sudah bertauhid. Mau masuk agama Islam, ya harus syahadat tauhid lagi. Hal ini seperti pembaharuan perjanjian.
Wal hasil, pendapat bahwa leluhur Kanjeng Nabi Muhammad SAW bersih dari kemusyrikan, adalah hal yang memang sesuai dengan fakta sejarah terpercaya. Dan hal itu sudah ditegaskan Gusti Allah dalam surat Asyu'ara ayat 219
وَتَقَلُّبَكَ فِى السّٰجِدِيۡنَ
"Dan memindah-mindahkan engkau dalam sulbi orang-orang ahli sujud"
Dan banyak hadits mutawatir yang mendukung hal itu. Seperti yang ditulis Imam Suyuthi dalam Rasail As Suyuthy.
Allahumma sholli 'ala Sayyidinaa Muhammad.
0 Komentar