Setiap hari lahir Nabi Muhammad, prosesi Grebeg Maulud menjadi salah satu hal yang dinanti masyarakat, khususnya masyarakat Yogyakarta dan Solo. Setiap tahunnya, Keraton Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta mengadakan tradisi Grebeg Maulud pada tanggal 12 bulan Robiul awwal.
Grebeg Maulud diadakan untuk memperingati hari kelahiran dan peninggalan ajaran-ajaran Nabi Muhammad.
Grebeg Maulud memiliki arti sebagai wujud syukur dari Keraton Yogyakarta atas berkah kemakmuran yang dapat dinikmati bersama masyarakat. Ternyata, Grebeg Maulud adalah salah satu dari tiga Grebeg yang rutin digelar. Dua Grebeg lainnya yaitu Grebeg Syawal dan Grebeg Besar
Setiap tahun, orang-orang rela berdesakan di terik siang untuk memperebutkan gunungan yang dibagikan oleh pihak Keraton. Gunungan adalah arak-arakan berbagai hasil bumi yang bisa diperoleh masyarakat secara gratis. Konon, mendapat gunungan adalah pertanda bahwa orang akan diperlancar rezekinya.
Dari uraian diatas apakah melakukan tradisi grebek maulid di benarkan menurut pandangan syariat Islam?
KH Hasyim asr'ari dalam kitabnya tambihul wajibat. Mengatakan:
ان المولد الذي يستحبه الائمة هو اجتماع الناس وقراءة ما تيسر من القرأن ورواية الاخبار الواردة في مبدأ امر النبي صلى الله عليه وسلم وما وقع في حمله ومولده من الا رهاصات وما بعده من سيره المشاركات ثم يوضع لهم طعام ياكلونه وينصرفون وان زادوا على ذلك ضرب الدفوف مع مراعاه الادب فلا بأس بذلك. تنبيهات الواجبات ص 10-11
Sesungguhnya perayaan maulid yang di sunahkan oleh para ulama' adalah sebuah acara perkumpulan masyarakat yang berisikan pembacaan ayat ayat suci Al-Qur'an, membacakan kisah kelahiran nabi, mulai Baginda nabi masih dalam kandungan, ketika lahir, dan kisah kisah setelahnya. Setelah itu trus makan bersama. Andai dalam acara itu timbahi dengan terbangan, maka tidak masalah.
Kemudian dalam halaman 27-28 di katakan.
واما ما يتبع ذلك من السماع واللهو وغير ذلك فينبغي أن يقال ما كان من ذلك مباحا بحيث يقتضي السرور بذلك اليوم لا باس بالحاقه به وما كان حراما او مكروها فيمنع. تنبيهات الواجبات ص 27-28
Adapun dalam prosesi perayaan maulid ada tambahan berupa musik dan nyanyian, dan lain -lain selama hal itu mubah (tidak haram) maka ya tidak apa -apa. Jika hal itu termasuk yang di haramkan maka tidak di perbolehkan.
Dari dawuh di atas bisa di simpulkan bahwa, Merayakan maulid nabi di anjurkan bahkan di sunahkan namun harus cara cara yang tidak melanggar syariat Islam, karna pada hakikatnya perayaan maulid adalah ungkapan rasa sYukur pada Alloh SWT atas kelahiran Baginda nabi SAW. Dalam mensyukuri nikmat Alloh tidak boleh dilakukan dengan kemaksiatan.
Untuk grebek maulid dengan mengarah gundukan hasil bumi, kemudian diperebutkan oleh semua masyarakat, ini adalah tradisi yang juga tidak melanggar syariat, karna ini termasuk bagian dari sedekah.
Sebagaimana kata imam Nawawi dalam kitab minhaj.
ويحل نثر سكر وغيره في الأملاك
Halal hukumnya menyebar gula atau yang lain seperti uang pada resepsi pernikahan. Dan itu bukan termasuk menyia nyiakan harta.
(وَيَحِلُّ) لَكِنَّ الْأَوْلَى التَّرْكُ (نَثْرُ سُكَّرٍ) وَهُوَ رَمْيُهُ مُفَرَّقًا (وَغَيْرِهِ) كَلَوْزٍ وَدَنَانِيرَ وَدَرَاهِمَ وَنَازَعَ الْأَذْرَعِيُّ فِي حِلِّ نَثْرِهَا بِأَنَّ فِيهِ إضَاعَةً وَإِيذَاءً رُبَّمَا يُؤَدِّي لِلْقَتْلِ (فِي الْإِمْلَاكِ) أَيْ عَقْدِ النِّكَاحِ وَكَذَا سَائِرُ الْوَلَائِم كَالْخِتَانِ
[ابن حجر الهيتمي ,تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي ,7/437]
Grebek maulid dalgam pandangan syariat Islam
0 Komentar