Dr. Shuhaib Saqqar menulis bab khusus dalam kitabnya At-Tajsim fil Fikr al-Islami, dengan judul bab At-Tajsim fi Fikr al-Muhadditsin

Bicara aspek akidah, ulama' yang konsentrasi dibidang hadits atau disebut dengan ahlul hadits, dalam catatan sejarah, memang ada yang terpapar fikrah tajsim dan tasybih. Dalam hal ini, Dr. Shuhaib Saqqar menulis bab khusus dalam kitabnya "At-Tajsim fil Fikr al-Islami", dengan judul bab "At-Tajsim fi Fikr al-Muhadditsin". Sebaliknya, dan ini mayoritas Ahli hadits, ada yang berakidah tanzih (mensucikan Allah dari tajsim dan tasybih). Yang terakhir ini, khususnya setalah era Imam al-Asy'ari, ada yang berafiliasi ke Atsariyah (original) dan Maturidiyah, tapi secara mayoritas berafiliasi ke Asy'ariyah. Dari sini dapat dipahami, Asy'ariyah tidak hanya mereka yang menguatkan akidah salaf Ahlussunnah dengan dalil-dalil ilmu kalam dan rasionalitas saja, tapi juga mereka yang memilih manhaj ahli hadits yang mencukupkan diri dengan al-Qur'an, as-Sunnah dan ijma' serta menghindari ilmu kalam. Oleh karena itu, sudah tepat jika kemudian dikatakan Ahli hadits tidak memiliki madzhab khusus atau independen, baik dalam akidah maupun dalam fikih. 

Lalu adakah perbedaan secara prinsip atau usul akidah antara ahli kalam dengan ahli hadits Ahlussunnah? Tidak ada. Perbedaan mereka hanya dalam manhaj istidlal, furu' akidah, dan masalah-masalah daqoiq yang tidak mengeluarkan dari Ahlussunnah wal Jama'ah. Tetapi saat ini, demi untuk "membunuh" karekter Asy'ariyah, ada kelompok baru yang mencoba mengadu-adu antara Asy'ariyah dengan Ahlul hadits.

Dalam amatan saya, di negeri jiran Malaysia saat ini sedang hangat pembahasan tentang siapa ahli hadits dan apa akidahnya. Hal ini karena sebagian ulama' mengatakan, Ahlussunnah adalah Asy'ariyah, Maturidiyah dan Ahli Hadits. Dalam konteks saat ini, siapakah yang disebut dengan ahli hadits? 

Pihak Salafi Wahabi mencoba mengkampanyekan bahwa akidah Asy'ariyah berbeda dengan akidah ahli hadits. Ahli hadits menurut mereka adalah mereka sendiri. Dipihak lain, yakni Ahlussunnah wal Jama'ah Asy'ariyah mengklaim, ahli hadits secara mayoritas adalah pengikut Asy'ariyah dengan bukti Imam al-Asy'ari sendiri adalah imam ahli hadits, mazhabnya diakui mazhabnya ahli hadits dan sejumlah ulama' besar ahli hadits terkonfirmasi berakidah Asy'ariyah, seperti Imam al-Baihaqi, Imam al-Hakim, Imam Khathib al-Baghdadi, Imam Abu Dzar al-Harawi, Imam an-Nawawi, Imam Ibn Hajar al-Asqallani dan lain-lain. 

Forum pembahasan akidah Imam as-Syafi'i, Imam al-Bukhari, Imam Ibn Jarir at-Thabari, Imam al-Baihaqi, Imam as-Shabuni, Imam Ibn Shalah dan masyayikh Darul Hadits dan lain-lain sekarang dibahas aktif untuk menjelaskan bahwa akidah ahli hadits adalah Ahlussunnah wal Jama'ah. Dalam hal ini, kita yang di Indonesia mungkin ketinggalan satu langkah daripada kawan-kawan kita di Malaysia.

0 Komentar