Madzhab Nahwu Bashrah dan Kufah




Syaikhina Maimoen Zubair dalam kitabnya تراجم menceritakan, bahwa Dulu saat Mbah Zubair (ayahnya) ngaji di Makah, beliau pernah diuji oleh salah satu gurunya untuk mengi'rob lafaz ضربت زيدا, lalu Mbah Zubair pun menjawab:

ضرب: فعل ماض مبني على السكون لاتصاله بضمير الرفع المتحرك

Spontan Sang Guru menegur beliau, bahwa i'rab seperti itu adalah i'rab orng kufah, sedangkan mereka sudah terkenal punya sifat khianat, tidak mau memenuhi janji

أنت من أهل الكوفة والكوفي لا يفي دع ما عليه الكوفيون فانهم اهتموا بدماء البعوضة واهملوا دم الحسين 

Sebagaimana maklum, Orang Kufah dulu tidak memenuhi janjinya pada Sayidina Ali, Bahkan mereka juga melakukan hal yg sama pada Sayidina Husain, mereka meminta Sayidina Husen agar datang ke Kufah untuk dibai'at menjadi Khalifah, tapi saat beliau dibantai di Karbala, tidak ada satupun dari mereka yang datang membantu.

Menurut Abi Sa'id al-Anbari (w: 577 H) dalam karyanya الإنصاف في مسائل الخلاف بين النحويين البصريين والكوفيين, bahwa selain masalah ini, yang mana menurut ulama Kufah fiil madhi ketika bertemu dengan dhomir rofa' mutaharrik harus dimabnikan sukun, bukan lagi mabni fath, dan menurut ulama Basroh fiil madhi itu tetap mabni fath, tapi disukun huruf akhirnya karna untuk menghindari 4 harakat berturut-turut dalam lafaz yang dianggap seperti satu kalimah, Masih terdapat 121 masalah ilmu nahwu lain yang diperdebatkan antara mahzab bashrah & kufah yang berkaitan dengan istilah, al-amil, al-i'rab, al-bina, al-taqdim, al-takhir dll, seperti:

1. Jer / khofadh

Madrasah Basrah yang digawangi ulama seperti Imam Yahya bin ya'mur, Anbasah al-Fil, al-Ahfash, sibawaih dan al-Mubarrad menyebutnya dengan jer, sedangkan ulama kufah yang digawangi Ulama seperti imam al-kisa'i, al-Ahmar dan al-farra' menyebutnya sebagai khofadh 

2. Asal kata

Menurut ulama kufah, Masdar & semua cabangnya itu terbuat dari fiil, sementara menurut ulama Basrah kebalikannya, bahwa fiil & semua cabangnya itu terbuat dari Masdar 

3. Dhomir fashl / imad

Dhomir yang memisahkan antara Naat & Khobar menurut ulama kufah disebut dg dhomir Imad, sementara menurut ulama Bashrah dhomir itu disebut dhomir fashl

4. mendahulukan Khobar 

Menurut ulama kufah, tidak boleh mendahulukan Khobar atas mubtada' baik itu mufrad / jumlah, tapi menurut ulama Basrah hal itu boleh-boleh saja

5. Amil yang merafa'kan mubtada' 

Ulama kufah menganggap bahwa yg merafa'kan mubtada' adalah Khobar, sementara menurut ulama Basrah yg merafa'kan mubtada' adalah Amil ma'nawi ibtida'

6. Amil yang menashabkan maf'ul

Menurut ulama kufah Amil yang menashabkan maf'ul adalah fi'il dan fa'ilnya, sementara menurut ulama Basrah Amil pada fa'il & maf'ul adalah fi'il

7. apakah كي termasuk huruf jer

Kalangan Basrah menganggap كي bisa saja termasuk bagian dari huruf jer, Namun Menurut kalangan kufah كي tidak bisa menjadi bagian dari huruf jer, sebab diantaranya memandang كي bisa dimasuki huruf ل dimana asalnya adalah huruf khofadh dan huruf khofadh tidak bisa masuk pada huruf khofadh

8. Mendahulukan tamyiz

Pendapat ulama Basrah menyatakan, bahwa tamyiz tidak boleh mendahului amilnya, sedangkan menurut ulama kufah, hal itu boleh sebagaimana dalam syair 

أَتَهجُرُ لَيلى بِالعِراقِ حَبيبَها * وما كانَ نَفساً بِالفِراقِ تَطيبُ

9. Mim yang ditasydid

Ulama Basrah berpendapat, bahwa mim yg ditasydid pada lafaz اللهمّ adalah gantian dari ya' Nida', sementara menurut ulama kufah tidak 

10. Isim ma'rifat

Bashriyyin menganggap bahwa isim alam itu lebih ma'rifat dari pada isim isyarat sedangkan kufiyyin menganggap bahwa isim isyarat itu lebih ma'rifat dari pada isim alam, sbb isim isyarat tidak bisa dinakirahkan, berbeda dengan isim alam yg bisa dinakirahkan ketika tasniyah

11. Naat / shifat

Madrasah kufah mengistilahkannya sebagai Naat, sedangkan Madrasah Basrah mengistilahkannya sebagai shifat

12. Fi'il mabni majhul

Ulama kufah menyebutnya الفعل الذي لم يسمى فاعله, ulama Basrah menyebutnya الفعل المبني للمجهول

al-Anbari melanjutkan, bahwa Perbedaan dua madrasah yang dipengaruhi faktor seperti politik, geografis, kodrati manusia, faktor metodologi dan faktor fanatisme antar pengikut ini berakhir sampai seperempat awal abad keempat hijrah dan munculnya madrasah-madarasah baru seperti Madrasah Baghdad, Andalusia dan Mesir.

Lalu yang menjadi pertanyaan, kenapa Mbah Zubair memilih pendapatnya Ulama Kufah ? Sbb menurut Mbah Moen sebagaimana dijelaskan kiai Ahmad Dawam (17/8/21), kitab Nahwu yg paling disukai oleh beliau adalah kitab شذور الذهب karya Imam Ibnu Hisyam al-Anshori, dimana didalamnya dijelaskan, bahwa fiil madhi yg bertemu dengan dhomir rofa' mutaharrik harus dimabnikan sukun

الباب الاول ما لزم البناء على السكون وهو نوعان احدهما الفعل المضارع المتصل بنون الإناث، والثاني الماضي المتصل بضمير رفع متحرك

Wallahu Ta'ala a'lam

0 Komentar