Apakah gigi seri (ruba'iyah) Rasulullah SAW tanggal saat Perang Uhud?
Iya. Kejadian itu diriwayatkan dalam banyak hadits shohih. Salah satunya dalam Shahih al-Bukhari. Lalu diriwayatkan oleh para ulama penulis Sirah Nabawiyyah seperti Imam Ibn Hisyam, Imam Ibn Ishaq, Imam Ibn Sayyidin Nas, Imam al-Qasthallani, dll.
Kisah singkatnya, saat itu ada tiga musyrikin yang memberondong Kanjeng Nabi dengan panah:
Pertama, Utbah bin Abi Waqqash yang memanah Kanjeng Nabi hingga gigi seri Nabi sebelah kanan bagian bawah patah, dan bibir bagian bawah terluka.
Kedua, Abdullah bin Syihab az-Zuhri yang melukai wajah Nabi.
Ketiga, Ibnu Qami'ah yang melukai pipi Kanjeng Nabi dengan anak panahnya hingga ada dua lingkaran rantai helm besi Nabi yang masuk ke dalam pipi beliau.
Setelah itu Kanjeng Nabi juga terjatuh ke dalam lubang yang dibuat Abu Amir sebagai jebakan untuk kaum muslimin.
Sayyidina Ali yang berada di atas menarik tangan Rasulullah SAW. Sedangkan Sayyidina Thalhah bin Ubaidillah dari bawah lubang mendorong dan mengangkat Nabi. Setelah Nabi berhasil naik ke atas, Sayyidina Malik bin Sinan yang melihat dar*h mengucur dari pipi Nabi berinisiatif untuk meresap/menghisap dar*ah itu dengan mulutnya supaya segera berhenti. Sayyidina Malik bin Sinan tak membuang darah Nabi, justru menelannya ke dalam perut.
Dari kejadian-kejadian ini, banyak pelajaran dan hikmah yg bisa kita ambil. Antara lain:
1. Sifat jaiz Nabi adalah Wuqu' al-A'radl al-Basyariyah alias Nabi mungkin saja melakukan perkara-perkara manusiawi yang dilakukan oleh manusia lain, selama tidak mengurangi kehormatannya sebagai nabi. Sifat-sifat kemanusiaan salah satu contohnya adalah kejadian di atas. Musibah yang menimpa Nabi dan beliau hadapi dengan sabar justru semakin memperbanyak pahalanya dan tambah membuat tinggi kedudukannya di sisi Allah.
2. Kita jadi tahu bahwa darah Nabi hukumnya suci. Bahkan bisa menjaga dari api neraka.
Setelah Sayyidina Malik bin Sinan menghisap darah Nabi yang keluar dari pipinya, Rasulullah bersabda:
من مس دمي دمه لم تصبه نار
"Barangsiapa darahku mengenai darah(/daging)nya, maka dia tidak akan terkena api neraka."
Hal ini karena seluruh bagian dari Rasulullah SAW dijaga oleh Allah dari api neraka. Jika darah beliau tercampur dengan darah/daging orang lain, otomatis api tidak akan berani membakarnya.
3. Kita jadi tahu mukjizat Nabi yang doanya langsung diijabah Allah. Yaitu ketika Ibnu Qami'ah melepaskan anak panah ke arah Nabi, dia berkata: "Nyooh. Saya kasih panah. Saya ini Ibnu Qami'ah".
Ibnu Qami'ah kalau diterjemahkan artinya adalah anak dari orang hina.
Lalu Rasulullah menjawab, "Semoga Allah menghinakanmu."
Setelah perang Ibnu Qami'ah pulang ke keluarganya. Lalu dia pergi mencari kambingnya yang hilang. Ternyata ada di puncak gunung. Ibnu Qami'ah pun mendatanginya. Dia menarik kambing itu. Tapi kambing itu memberontak. Akhirnya kambing itu menanduk Ibnu Qami'ah dari puncak gunung, dan diapun binasa karena jatuh dari ketinggian.
4. Kita jadi tahu mukjizat Nabi dapat mengembalikan mata Sayyidina Qatadah yang sudah copot kiwir-kiwir. Singkat cerita, saat Nabi terpojok, Sayyiduna Qatadah rela berkorban menjadi tameng yang menjaga Rasulullah SAW dari serangan panah musuh. Akhirnya, satu mata Sayyidina Qatadah yang menjadi korban. Tertusuk anak panah dan copot dari kelopak matanya.
Setelah selesai perang Uhud, Sayyidina Qatadah datang ke Kanjeng Nabi sambil membawa matanya yang copot. "Ya Rasulallah, mata ini terkena panah saat menjaga panjenengan."
Rasulullah lalu mengambil mata itu dan mengembalikan ke tempatnya. Seketika mata Sayyidina Qatadah langsung normal kembali. Bahkan kualitas pandangannya jauh lebih baik dari mata yang satunya. Ketika Sayyidina Qatadah menua, mata yang dulunya tidak kena panah menjadi rabun. Sedangkan mata yang pernah dapat kemuliaan Nabi tetap bagus, tak ada buramnya sama sekali.
صلى الله عليه وسلم
***
Thibul Anfas
Mukhtashar Sirah Ibn Sayyidin Nas
0 Komentar