“Penjual Agama” di Masa Imam Abdul Wahab al-Sya‘rani

Pada salah satu pembahasan di kitab Tanbih al-Mughtarrin, Imam al-Sya‘rani membahas mengenai para ahli tasawuf yang asli itu selalu berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Tapi Imam al-Sya’rani sendiri pernah mengkritik ulama-ulama yang ketasawuf-tasawufan, dan mengatakan bahwa mutalaah kitab-kitab fikih itu hijab untuk mengenal Allah. Menurut Imam al-Sya‘rani, orang yang berpendapat demikian itu keliru dan berkata demikian karena kebodohannya.

Oleh karena itu, Imam al-Sya’rani bahkan mensyaratkan seseorang yang pantas menjadi mursyid adalah mereka yang paham dalil-dalil mazhab fikih yang sudah punah maupun yang masih eksis. Kata beliau:

ولا يتصدر أحدهم للإرشاد إلا بعد تبحره في علوم الشريعة المطهرة بحيث يطلع على جميع أدلة المذاهب المندرسة والمستعملة.

Di masa Imam al-Sya’rani bahkan pernah ada seseorang yang ketasawuf-tasawufan, pakai jubah, udeng-udeng, dan diikuti banyak jamaah. Tapi saat sowan ke Imam al-Sya’rani, dia ditanyai mengenai banyak hal terkait fikih ternyata tidak tahu sama sekali.

“Syekh, apa saja syarat sah wudu dan salat,” tanya Imam al-Sya‘rani kepada orang yang banyak jamaahnya itu.

“Waduh, maaf saya enggak pernah baca-baca ilmu fikih sama sekali,” jawab syekh-syekh ketasawuf-tasawufan itu.

Bahkan ada juga ulama-ulama yang ketasawuf-tasawufan yang kerjaannya keliling ke pejabat-pejabat buat nyari kesejahteraan materi untuk dirinya sendiri. Gak peduli uangnya halal atau haram.

Kata Imam al-Sya‘rani, orang itu selalu bergaul dengan ahli tarekat, selalu berbicara mengenai fana, baqa dan syathahat-syathahat sufi tapi enggak berdasarkan atas Al-Qur’an dan Sunnah. Dia memakai jubah yang menjulur, serban di kepala, dan dia sampai pergi ke Romawi untuk meminta-minta proposal kepada para pejabat di sana. 

Dari cerita Imam al-Sya’rani ini, kita bisa melihat ada orang-orang yang tidak kompeten di masanya, dia “menipu” masyarakat dengan simbol-simbol agama untuk mencari materi, dan bahkan untuk kepentingan pribadinya semata, dan tidak memikirkan halal atau tidak yang dia dapatkan.


0 Komentar