Fase-Fase BulanDalam perspektif al-Imam al-Shafadi (w. 764 H/1363 M)

Telah diketahui bahwa bulan memiliki lima fase utama:

(1) Fase Hilal – Ini adalah fase ketika bulan mulai keluar dari bawah cahaya matahari dan tampak di ufuk barat pada malam pertama setelah konjungsi.

(2) Fase Kuartal Pertama – Pada fase ini, bagian terang bulan lebih dominan daripada bagian gelapnya, yang terjadi sekitar malam ketujuh dalam siklus bulan.

(3) Fase Purnama (Istiqbal) – Bulan berada di posisi oposisi terhadap matahari, yaitu pada rasi ketujuh dari posisi matahari di zodiak. Fase ini juga disebut fase penuh, karena permukaan bulan tampak sepenuhnya diterangi cahaya matahari. Ini terjadi pada malam ke-14, dan pada saat inilah bulan disebut bulan purnama (badar), karena terbit sebelum matahari terbenam.

(4) Fase Kuartal Terakhir – Dalam fase ini, bagian gelap bulan mulai lebih dominan daripada bagian yang bercahaya, yang terjadi sekitar malam ke-22.

(5) Fase Bulan Baru (Mahak) – Ini adalah periode ketika bulan sepenuhnya tertutupi oleh cahaya matahari dan tidak terlihat dari Bumi. Fase ini disebut juga fase gelap (sirar) atau konjungsi (ijtima‘), yang terjadi pada malam ke-29.

Jika bulan bergerak cepat dan memiliki deklinasi utara terhadap ekliptika, ia akan tetap berada di bawah cahaya matahari untuk waktu yang singkat sebelum mulai terlihat kembali. Dalam kondisi ini, bulan dapat diamati pada pagi hari di ufuk timur menjelang 
akhir bulan, lalu muncul sebagai hilal di barat pada malam berikutnya.
Jika bulan bergerak lebih lambat dan memiliki deklinasi selatan, ia akan berada dalam cahaya matahari untuk waktu yang lebih lama sebelum tampak kembali.

0 Komentar