Habib Palsu, Ngaku Cucu Nabi Tapi Palsu

Kejadian ini kalau tidak salah tahun 2000-an saat saya kelas aliyah di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.
Sekitar pukul 14.30 hari itu toa kantor pusat informasi pondok pesantren lirboyo berbunyi..terdengar suatu pengumuman bahwa akan ada " Ta'ziran" alias hukuman untuk santri yang melanggar.

Ta'ziran ini kalau di pondok adalah suatu penebusan dosa bagi santri yang melanggar sekaligus test mental untuk si santri, karena ta'ziran ini akan di tonton seluruh santri. Ta'ziran ini juga bagi santri-santri merupakan sebagai rem kejut untuk menjaga keinginan melanggar, dan sebagai hiburan santri,karna ada saja biasa nya santri yang konyol berceloteh yang membuat semua santri tertawa.
Ta'ziran banyak klasifikasi nya mulai yang ringan (digundul dan disiram air got santri) ada yang berat (gundul,guyur plus dipulangkan)

Setelah pengumuman itu seluruh santri berkumpul di depan gedung al ittihad termasuk saya, kami para santri menanti siapa gerangan yang akan di ta'zir dan apa kesalahannya? Tidak berapa lama datanglah para pengurus dan keamanan pondok membawa si santri yang melanggar.

Sambil desak-desakan saya coba melihat siapa gerangan si santri yang melanggar itu..hahhhhhhhh....joko...iya Joko  biasa dia dipanggil  nama di absen kelas  ZUMAR . temen  kelas saya. Joko melanggar apa ya ? Dalam hati saya bertanya.saya coba mendekat dikerumunan para santri untuk mendengar apa saja pelanggaran Joko.
dibacakanlah pelanggaran-pelanggaran Joko..
Keamanan pondok menyampaikan pelanggaran-pelanggaran Joko, diantaranya 
-Menggelapkan uang warung kyai, 
-Mengaku sebagai habib 
dan beberapa pelanggaran lain nya.

Gila banget Joko ini, seakan masih tidak percaya saya melihat Joko melakukan semua itu.
Joko teman sekelas yang kelihatannya biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa darinya, sama seperti santri-santri lainnya.

Pernah sih saya dapati perubahan sama Joko.. Waktu kelas 6 kalau tidak salah, tahun 1997-an kalau tidak salah..ada perubahan sedikit dari joko setelah dia tidak masuk sekolah sekitar 1 mingguan. Masuk  lagi penampilan Joko agak berubah, hidungnya semakin mancung dan mata selalu memakai celak mata.rupanya Joko ke Jakarta untuk suntik silicon untuk hidungnya.

Pernah saya ngobrol dengan temen dekatnya Joko, karna saya walaupun satu  kelas saya tidak akrab dengannya. dia cerita " Joko itu habib lo dia punya buku silsilah dari Rabithoh Alawiyah Jakarta kalau tidak salah marganya Assegaf". Saya mantuk-mantuk saja..masih dari temen dekatnya Joko ini " dia juga habis nikah dengan Syarifah dari semarang" owalah pantesan minggu - minggu ini kelihatan Joko ini happy banget dan badan nya semakin gemuk. 

Joko mengaku habib terutama lewat temen-temen dekatnya dan pada ahirnya menjadi syuhroh wastifadhoh dan ini membuat joko diatas angin. Karna memang kami (santri dan nahdiyyin) sangat ta'dim dan hormat dengan yang nama nya apapaun yang berhubungan dengan kanjeng nabi. Kebohongan walau serapih apapun ditutupi pada ahirnya akan terbuka juga,kebenaran akan mencari jalan nya sendiri.

Manajemen warung pak kyai selama di pegang Joko bukan nya omsetnya nambah malah minus , (Joko  mondok sambil khidmah ke kyai sebagai penjaga warung) ahirnya di sidanglah Joko, dan Joko tidak bisa berkelit melawan bukti-bukti yang ada, dan pihak keamanan juga mengendus pengakuan Joko sebagai habib perlu di verifikasi, 

Singkat cerita didatangkanlah orang tua nya Joko untuk menggali fakta-fakta Joko, ahirnya di pertemukan dengan Joko dikantor keamanan pondok, orang tuanya Joko yang sangat sederhana dan seorang petani kampung biasa, ada satu yang mengerikan pada Joko ini saat di konfrontasi dengan bapaknya, Joko tidak mengakui dia sebagai orang tuanya! Gilaa..syetan apa yang merasuki mu Joko.....orang tua sendiri tidak diakui.mungkin joko malu punya orang tua seperti itu, karna Joko sudah kepalang tanggung mengaku sebagai habib. Ini formatnya gimana Joko....?

Akhirnya terang benderanglah kasus ini, dan pengasuh pun ghodob/tidak senang, dan hasil rapat pengurus dan pengasuh memutuskan Joko harus di ta'zir dan diboyongkan alias dikeluarkan dari pondok.

Jujurly waktu itu habib-habib masih belum nget-tren ya..tapi Joko ini top juga dia tau celah yang membuat orang segan dan menghormatinya.
joko cerdas membranding dirinya sebagai HABIB dan HABIB /alias mengaku keturunan Nabi ini sangat efektif untuk meraih keuntungan!

Tapi sekali lagi KEBENARAN AKAN MENCARI JALANNYA SENDIRI.

btw sekarang Joko dimana ya..? .kangen juga dengan dia., kangen saat dia masih polos masuk  kelas dengan membawa bantal untuk tempat duduk mustahiq/guru kami.berdiri satu hisshoh/satu mata pelajaran saat kami tidak hafal mata pelajaran.

Semoga  sekarang Joko berubah , dan membuang jauh angan-angannya menjadi habib, toh tidak menjadi habib pun kalau kita berilmu dan menjadi orang baik pasti akan di hargai dimanapun berada.

0 Komentar