Ketika ngaji ihya', saya dapat sanad secara lisan dari romo yai tentang sholat super cepat/kilat, yaitu dari Sahabat 'Ammar bin Yasar, tujuannya supaya tidak terkena was2/gangguan dari syaitan yg mengganggu pikiran, sebelum Syaitan masuk mengganggu pikiran ia cepat2 selesai dari sholatnya.
Sahabat 'Ammar bin Yasar pernah sholat super cepat, lalu ditanya oleh sahabat lain, ia menjawab:
"Apakah kalian melihatku mengurangi sedikitpun dari batasan2 sholat?"
Para sahabat menjawab: "Tidak"
Perlu dicatat, super cepatnya Sahabat 'Ammar itu tidak mengurangi sedikitpun dari batasan2 sholat, dari tuma'ninah, bacaan, kekhusyu'an hati dll.
Jangan disamakan super cepatnya Sahabat dgn dirimu, sangat jauh beda (bainas sama' wal sumur)
Para Sahabat itu kalau sholat ada yg sujudnya lama sampai2 dihinggapi burung2 dikiranya sebuah benda mati, ada yg saking khusyuknya sebuah tembok masjid ambruk ia tdk tahu padahal disampingnya, ada yg panah menancap dicabut ketika sholat ia tak merasa sakit, dan lain sebagainya, bisa dilihat sendiri di kitab Ihya'.
Jadi, super cepat sholatnya Sahabat 'Ammar bin Yasar itu ditimbang dgn sholatnya para sahabat2 lain sholatnya lebih lama, bahkan ada yg membaca Al-Baqarah tapi diprotes oleh kanjeng Nabi karena membawa jama'ah.
Janganlah disamakan dengan sholatmu, su'ul adab itu namanya.
وكان بعضهم يخفف الصلاة خيفة الوسواس. وروي أن عمار بن ياسر صلى صلاة فأخفها، فقيل له: خففت يا أبا اليقظان؟ فقال: هل رأيتموني نقصت من حدودها شيئا؟ قالوا: لا، قال: إني بادرت سهو الشيطان، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: «إن العبد ليصلي الصلاة لا يكتب له نصفها ولا ثلثها ولا ربعها ولا خمسها ولا سدسها ولا عشرها وكان يقول إنما يكتب للعبد من صلاته ما عقل منها»
[أبو حامد الغزالي، إحياء علوم الدين، ١٧٢/١]
0 Komentar