Chattingan Sama tunangan halal?


Satu kajian membuat saya tertarik untuk membaginya kepada publik. Judulnya: "Yang boleh dan tidak terkait hubungan antara laki-laki dan perempuan". Tulisan itu termaktub dalam buku berjudul : "Qadlaya al-Mar'ah bayn al-Inshaf wa al-I'tishaf" karya Prof. Dr. Abbas Shouman, sekjen Dewan Ulama Senior Al-Azhar.  Wuih! Manteb iki.
...
Begini ceritanya.
...
Saya terkaget-kaget bukan main ketika beliau menyampaikan :

ولا مانع من تواصل هاتفي أو إلكتروني بعلم الأهل وموافقتهم، ويشترط في هذا التواصل الاقتصار على النقاش الجاد ليقف كل طرف على طريقة تفكير الآخر واهتماماته وميوله وموقفه من قضايا حياتية تعرض للناس بعد زواجهم 

"Tidak ada halangan untuk berkomunikasi (antara dua orang yang bertunangan) melalui telepon atau media elektronik selama diketahui dan disetujui oleh keluarga. Dalam komunikasi ini disyaratkan agar pembicaraan hanya sebatas diskusi serius untuk memahami cara berpikir, minat, kecenderungan, dan pandangan masing-masing pihak tentang masalah kehidupan yang biasanya dihadapi setelah pernikahan".
....
Saya yang membaca buku ini sambil tiduran, langsung duduk; terperangah. "Tenane?". Jiwa bahtsul masail saya meronta-ronta. Kan harusnya haram? Beliau sekjen Dewan Ulama Senior loh ini. Masa iya membolehkan? Karena takut suul adab, saya buka dua kemungkinan. Satu, ada kaul yang memang belum saya kuasai. Dua, saya salah faham maksud beliau.
...
Ternyata, kesalahan fatal saya adalah belum selesai membaca. Dalam 2 halaman setelahnya, beliau menjelaskan:

أما التواصل الإلكتروني بين النوعين، فيما يُعرف بـه الشات الخاص الذي يكون بين فتاة وشاب أو رجل وامرأة فهو غير جائز؛ لأنه ذريعة للوقوع في مخالفات شرعية، 

Artinya, "Adapun komunikasi elektronik antara pria dan wanita, yang dikenal sebagai private chat (obrolan pribadi) antara seorang wanita dengan pria atau seorang pria dengan wanita, maka hal itu tidak diperbolehkan. Sebab, hal tersebut menjadi pintu menuju pelanggaran syariat"
...
Bahkan saya tersenyum sendiri ketika beliau menjelaskan di paragraf setelahnya:

ويكفي لبيان عدم جواز هذا النوع من التواصل الإلكتروني أن كل طرف يخفيه عن أهله الطبيعيين، وربما يسمى الشاب صديقته باسم رجل، وتسمي الفتاة صديقها باسم أنثى، 

Arinya, "cukup jadi bukti bahwa komunikasi ini tidak boleh adalah terkadang tiap pasang menyebunyikan chat itu dari keluarganya. Bahkan terkadang pemuda menulis nama pacarnya dengan nama laki-laki, dan pemudi menulis nama pacarnya dengan nama perempuan (agar dikira komunikasi dengan teman)".
...
Dalam fikiran saya: dalam betul ilmu syaikh ini, sampai tipu muslihat anak muda saja beliau faham. Hehe~
...
Kesimpulannya, telfonan yang boleh menurut beliau (dalam pemahaman saya, tentu saja) adalah telfonan yang juga didengar oleh keluarga (loudspeaker), bukan cuma diketahui dari luar kamar sementara kamu senyum-senyum sendiri. Bahasannya pun diskusi serius, bukan obrolan mesra: "lagi ngapain sayang?". Bukan!
.
Sudah. 
.
Sumber : [Shouman, Abbas. Qadhaya al-Mar'ah bayn al-Inshaf wa al-I'tisaf. (Kairo: Majma' al-Buhuts al-Islamiyah, 1446 H/2025 M). Edisi Pertama. Halaman 75-80]

0 Komentar