Fuqaha' Sab'ah


" Sinten mawon ingkang apal Fuqaha' Sab'ah,
  mongko bakal gampang olehe kefutuh,
  alias kebuka' atine lan gampang dadi alim.."

Demikian kurang lebih dawuh dari Syaikhina Maimoen Zubair Sarang sebagaimana dimuat kitab Anwarut Baroroh fi Jam'il Fawaid al-Muntasyiroh. Dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa disela-sela pengajian kitab al-Muwattho' karya Imam Malik (w: 179 H) Pada Ramadhan 1423 H/ 2002 M, Syaikhina Maimoen Zubair menjelaskan bahwa Barangsiapa menghafal Fuqoha' Sab'ah (7 ulama' ahli fiqih), maka ia akan dimudahkan oleh Allah untuk futuh, yakni terbukanya hati serta cakrawala keilmuan 

وكان فضيلة الشيخ ميمون زبير رحمه الله تعالى رحمة واسعة ونفعنا بعلومه وأمدنا بمدده عند درجه لموطاء الإمام مالك رحمه الله تعالى في رمضان سنة ١٤٢٣ ه‍ الموافق ٢٠٠٢ م يبين لنا: أن من أراد أن يكون علمه في الفقه مباركا فليتوسل بالفقه‍اء السبعة بالمدينة وه‍ؤلاء ه‍م الفقه‍اء من كبار التابعين

Syaikhina Maimoen melanjutkan, bahwa tujuh ulama' tersebut adalah Ubaidillah bin Abdillah bin Mas'ud Al-Hudzali (w: 98 H), Urwah bin Al-Zubair bin Al-Awwam (w: 94 H), Qosim bin Muhammad bin Abu Bakar (w: 106 H), Sa'id bin Musayyib (w: 93 H), Abu Bakar bin Abdurrahman Al-Makhzumi (w: 94 H) Sulaiman bin Yasar (w: 100 H) dan Khorijah bin Zaid (w: 100 H)

وه‍م: عبيدالله بن عبدالله بن عتبة بن مسعود، وعروة بن الزبير بن العوام، وقاسم بن محمد بن ابي بكر، وسعيد بن المسيب، وأبو بكر بن عبد الرحمن بن حارث بن ه‍شام، وسليمان بن يسار، وخارجة بن زيد ثابت

Ketujuh nama ulama tersebut adalah nama yang dipilih Syaikhina Maimoen Zubair sebagaimana riwayat Imam Abu al-Zannad (w: 130 H) yang kemudian dinadzomkan dengan Bahar Thowil oleh Muhammad bin Yusuf bin al-Khidir bin Abdullah al-Halabi al-Hanafi (w: 614 H)

أَلَا كُلُّ مَنْ لَايَقْتَدِي بِأَئِمَّةٍ * فَقِسْمَتُهُ ضِيزَى مِنَ الْحَقِّ خَارِجَه
فَخُذْهُمْ عُبَيْدُ اللهِ عُرْوَةُ قَاسِمُ * سَعِيدُ أَبُو بَكْرٍ سُلَيْمَانُ خَارِجَه

Pendapat dan riwayat ini berbeda dengan pandangan sebagian ulama lain, semisal al-Hafidz Abi Abdillah Al-Hakim (w: 405 H) dan Ibnu al-Mubarak (w: 181 H). al-Hafidz Abi Abdillah Al-Hakim meriwayatkan, bahwa yang termasuk dari Fuqoha' Sab'ah adalah Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf al-Zuhri (w: 194 H) bukan Abu Bakar bin Abdurrahman Al-Makhzumi, Dan menurutnya, riwayat ini adalah pendapat mayoritas ulama' Hijaz. Sementara itu, menurut riwayat Ibnu al-Mubarak, bahwa yang termasuk Fuqoha' Sab'ah adalah Salim bin Abdullah bin Umar bin Khattab al-Adawi (w: 106 H) bukan Abu Bakar bin Abdurrahman ataupun Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf. Perbedaan pendapat ini dijelaskan oleh Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki (w: 1425 H) dalam kitabnya Syariatullah al-Kholidah yang jauh sebelumnya juga telah disinggung oleh al-Hafidz Abdurrahim bin Husain bin Abdurrahman al-Iraqi (w: 806 H) dalam kitabnya alfiyyah Hadits yang berjudul al-Tabshirah wa al-Tadzkirah fi Ulum al-Hadits

وَفِي الكِبَارِ الفُقَهَاءِ السَّبْعَهْ * خَارِجَةُ القَاسِمُ ثُمَّ عُرْوَهْ
ثُمَّ سُــــــلَيْمَانُ عُبَيْدُ اللهِ * سَعِيدُ والسَّابِعُ ذُو اشْتِبَاهِ
أَبُو سَـــلَمَةٍ أَوْ سَالِمُ * أَوْ فَأَبو بَكْرٍ ، خِلاَفٌ قَائِمُ

Semua Fuqoha' tersebut adalah adalah putra-putra dari para sahabat Nabi, kecuali Sulaiman bin Yasar, dimana ayahnya yakni Yasar, bukan termasuk dari sahabat Nabi. Adapun Muhammad bin Abu Bakar, Abdullah bin utbah dan Abdurrahman bin al-Harits adalah termasuk bagian dari sahabat Nabi, meskipun mereka menemui Nabi dalam keadaan masih kecil. Fuqoha' Sab'ah yang dimaksud disini adalah mereka para ulama' ahli fikih dari kalangan tabi'in yang hidup di Madinah dan menjadi rujukan masalah fiqih dimasanya, bahkan tidak hanya ahli fikih, mereka juga populer akan kesholehannya, waro', Zuhud dan juga sebagai ahli Hadits, sebagaimana penjelasan dari Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki 

واشتهروا في الفقهاء السبعة الذين نشروا الفقه والفتوى والعلم والحديث، واشتهروا في زمانهم بالحديث والفقه والورع من علماء المدينة

Bahkan, tidak hanya berfungsi sebagai wasilah untuk menjadi alim dan mendapat berkah ilmu, Menurut Imam Syamsuddin Muhammad bin Abdurrahman al-Sakhawi (w: 902 H) dalam kitabnya fathul Mugits Syarah alfiyyah Hadits, bahwa nama-nama Fuqoha' tersebut jika ditulis pada suatu tempat, maka akan menjadikan tempat tersebut diberkahi dan selamat dari segala marabahaya

ويقال: إنه ما كتبت أسماؤهم ووضعت في شيء من الزاد أو القوت إلا بورك فيه وسلم من الآفة كالسوس وشبهه، بل ويقال: إنها أمان للحفظ في كل شيء

Wallahu Ta'ala a'lam bis Shawab.

0 Komentar