KH. Abil fadhol Senori (Tuban) dalam kitabnya احلى المسامرة mengisahkan, bahwa ketika Raden paku bin Maulana Ishaq Asmoroqondi mondok di tempat pamannya, yakni Raden Rahmat bin Maulana Ibrahim Asmoroqondi, beliau diajari berbagai ilmu agama termasuk diantaranya diajarkan thoriqoh Naqsyabandiyah
فعلمه الأدب والعلوم وسلك به الطريق النقشبندية
Disisi lain, Syekh Nawawi (Banten) menjelaskan dlm kitabnya بهجة الوسائل bahwa dirinya adlh penganut tarekat Qadiriyah
راجى غفران الرب القوي محمد نووي الشافعي مذهبا القادري طريقة
Artinya apa? Artinya Tarekat (thoriqoh) yg Secara istilah diartikan sebagai perjalanan menuju Allah dengan mengikuti seorang Syekh yang Arif yg mengambil kepemimpinan & kepewarisan kenabian dr satu Mursyid ke Mursyid yg lain sampai Rasulullah sudah dikenal dimasa lalu, bahkan masa awal Islam masuk di Indonesia
Menurut buku "Jejak sufi" Tarekat mulai berkembang sekitar abad ke-6 H yang mana Kemunculannya bermula dr perbedaan tata cara para tokoh sufi dulu dlm menempuh jalan keruhanian. Ada yg menonjolkan khauf & berdzikir dg lirih & ada juga yg sebaliknya, menonjolkan roja' & berdzikir dg keras, bahkan ada juga yg menggabungkan apa yg dilakukan guru²nya, Sehingga dikemudian hari memunculkan tarekat² gabungan
Dr. Alwi Shihab dlm bukunya "Akar tasawuf" menjelaskan, bahwa jumlah tarekat didunia mencapai 163 aliran yg salah satu diantaranya mempunyai 17 cabang, namun pada perkembangannya hanya ada 43 aliran thoriqoh yg diakui di Indonesia, sbb menurutnya suatu tarekat bisa dianggap mu'tabar apabila memenuhi 4 syarat, yaitu Dalam pelaksanaannya Sepenuhnya berdasar syariat Islam, Berpegang teguh pada salah satu 4 madzhab, Mengikuti haluan ahlussunah Wal jamaah & Memiliki ijazah dg sanad muttashil. Diantara tarekat itu adalah:
1. Qadiriyyah
Tarekat yang diajarkan Syekh Abdul Qadir Jailani (470 H/1078M–562 H/1167 M) ini tercatat sebagai tarekat yang pertama kali muncul, dimana Tarekat yang berciri dzikir jahr (bersuara) ini ajarannya bisa dipelajari diberbagai karya pendirinya sendiri juga dr manaqib²nya, spt جواهر المعاني karya KH Ahmad Jauhari Umar (Pasuruan), جواهر الأساني karya KH Abdul Hamid (Kendal), لباب المعاني karya KH Abi Sholeh Mustamir (Kudus), النور البرهاني karya KH Muslih (Demak), هذه لمعة karya KH Abdul Latif (Bawean), نيل الأماني karya KH Shiddiq (Kudus) & مناقب الاولياء الابرار karya KH Misbah (Bangilan)
2. Naqsyabandiyyah
Tarekat yg menekankan pada model zikir Sirr (hati) ini dinisbatkan pada Syekh Baha'udin al-Naqsyabandi dimana ajarannya bisa dipelajari melalui kitab² spt لوامع الأنوار karya Habib Muhsin (Sumenep), شعلة دينية karya KH lathifi Baidlowi (Malang), رسالة الطريقة النقشبندية karya KH Sufyan (Situbondo) & Juga bisa dipelajari biografi pendirinya seperti kitab karya KHR Hambali (Kudus) yg berjudul الدر الثمين على هدية المحبين
3. Qadiriyah wa Naqsyabandiyah
Tarekat gabungan ini didirikan oleh Syekh Ahmad khatib al-Sambasi (Kalimantan) dimana ajarannya dpt dipelajari dlm kitab فتح العارفين karya pendirinya sendiri, الخلاصة الوفية karya KH Muhammad Usman al-ishaqi (Surabaya), رسالة مباركة karya KH Hambali (Kudus), سبيل المهتدين karya KH Luthfi Hakim (Demak), رسالة الذهبية الصغرى karya KH Siddiq (Kudus) & الفتوحات الربانية karya KH Muslih Mranggen (Demak)
4. Syadziliyyah
Tarekat yg berkembang besar di negara² Afrika Utara ini didirikan oleh Syekh Abu Hasan al-Syadzili (593 H/1196 M – 659 H/1258 M) dimana Tarekat yg mengedepankan aspek pengetahuan ini ajarannya dpt dipelajari melalui kitab spt الحكم milik Ibnu athoillah & manaqib tentang pendirinya spt karya KH Dalhar (Magelang)
5. Samaniyyah
Tarekat yg didirikan Syekh Muhamad Abdul Karim al-Samman ini dpt dipelajari dlm kitab manaqib pendirinya spt karya Guru sekumpul Muhammad Zaini Abdul Ghani (Kalimantan)
6. Syathariyyah
Tarekat yg dibawa ke Indonesia oleh Syekh Abdurrauf al-Sinkli (Aceh) ini ajarannya dpt dipelajari dlm karyanya عمدة المحتاجين
7. Idrisiyyah
Tarekat yang didirikan oleh Sayid Ahmad bin Idris ini ajarannya dpt dipelajari seperti dlm kitab مسلك التمسك المكي karya Syaikhina Maimoen Zubair (Sarang)
8. Khalwatiyah
Tarekat yg didirikan oleh Syekh Muhammad al-Khalwathi ini merupakan cabang dr tarekat Suhrawardiyah yg di Indonesia berkembang menjadi tarekat Khalwatiyah Yusufiyyah yg didirikan oleh Syekh Yusuf al-Makassari
Namun karena imbas kontekstualisasi ajaran tasawuf yg begitu luas, Tarekat mengalami bentuk lain, tdk hanya condong pd etis & praktis ajaran tasawuf, Pada perkembangan selanjutnya, tarekat justru lebih mengedepankan intelektual ajaran tasawuf itu sendiri, yakni Thoriqoh Ta'lim wa Ta'alum yg mana hal ini sebagemana dijelaskan Kiai Ahmad (Banyuwangi) dlm الأحكام في أقوال العلماء الأعلام, bahwa tarekat belajar & mengajar adlh bagian dr toriqoh yg mu'tabarah
غٓلاغكٓغاكٓنْ مهوس قرآن اُتَوِي مَهوْسْ دَلَائلُ الْخَيْرات اُتوِيْ غٓلاغكٓغاكٓنْ مُوْلَاغ فَتْحُ القَرِيْب - كِفَايَةُ العَوَامْ لَانْ سَاءْ فَنُوغكالاني فُونٌيكا اُوكي كَلبٓت كولوغاني طريقة معتبرة
Wallahu a'lam
dari tulisan asli : Thoriqoh
0 Komentar