Ketika perang Hunain baginda Nabi ﷺ mengomando dan menyeru pasukannya dengan sabda beliau ;
انا النبي لاكذب انا ابن عبد المطلب
“Saya adalah Nabi yang tidak berbohong, saya adalah putra Abdul Muttholib¹”
Abdul muttholib adalah nama laqob (julukan) nama Asli beliau adalah Syaibah el-hmad, beliau lahir di Yatsrib (kelak menjadi Madinah) karena ibu beliau (salma bint Amr) perempuan asli Yatsrib dari Qabilah bani Najjar, yang ketika menikah dengan Hasyim ayah beliau (amr) memang mengharuskan kelak jika melahirkan Anak haruslah dilahirkan di yatsrib, bukan dimekkah.
Syaibah melawati masa kecilnya di yatsrib, hingga pada umur delapan tahun karena ayah beliau (Hasyim) meninggal di Gaza saat perjalanan ke Syam, dia dijemput oleh paman beliau sudara dari Hasyim yang bernama Muttholib² kemudian di bawa ke mekkah tanpa sepengetahuan ibu nya, ketika orang-orang mekkah bertanya siapa yang diabawa Muttholib, dia menjawab bahwa dia adalah budakku (Abdun) hingga dikenel lah Syibah dengan nama Abdul Muttholib (budak nya Muttholib)
Sosok Abdul Muttholib adalah tokoh dan yang dituakan oleh kaum Quraish, dia jugalah yang menggali dan menemukan kembali Sumur Zam Zam melalui ilham mimpi setalah sumber zam zam lama terkubur dan hilang sejak kaum jurhum.
ketokohan beliau Semakin tersebear ke Santero Arab ketika Pristiwa Invasi Abrahah ke kota mekkah, ketika bagaimana Raja Abrahah juga merasa insecur di hadapan Beliau, saat beliau meminta 100 unta yg di ambil Raja abraha, abrhah pun mengembalikannya dan beliau mengajak beberapa orang berdoa bergelantung di pintu kakbah meminta pertolongan kepada Allah untuk mengalahkan tentara gajah, sehingga Allah menurunkan pertolongannya.
Abdul muttholib wafat pada Usia 88 thn atau 110 thn menurut pendapat yg lain dan ketika itu baginda Nabi Muhammad ﷺ baru berumur 8 tahun.
———————————————
¹Beberapa ulama ada yang mengharamkan Nama dengan cara Iidhofah (menggabungkan) nama Abdu dengan selain Nama Allah seperti Abdun Nabi, Abdul ka’bah dll. Namun Qoul yang lebih kuat menyatakan hal itu boleh boleh saja dengan dalil hadis Nabi di atas yang mengakui nama kakek beliau Abdul Muttholib tanpa merubahnya.”
²beliau adalah kakek ke delapan dari Imam Al Syafii'y
0 Komentar