Apakah Mushola Wakaf Berstatus Masjid ?

FATWA KUWAIT
MUSHOLLA WAKAF BERSTATUS MASJID (MASJIDIYYAH)

ما تتحقق به المسجدية

Hal-hal yang mewujudkan status kemasjidan

٥١٣ - عرض على اللجنة الاستفتاء المقدم من السيد / فريد، ونصه:

Komite menerima permohonan fatwa dari Mr. Farid, dengan redaksi sebagai berikut:

هل يعتبر المصلى وقفا تجري عليه أحكام وقف المساجد أم لا في الحالات الأربعة التالية:

Apakah mushalla dianggap sebagai wakaf yang dapat diberlakukan hukum-hukum wakaf masjid atau tidak dalam empat kondisi berikut:

١ - مصليات داخل مباني المرافق، وهي تعتبر جزءا من نفس المبنى مثل تخصيص غرفة أو أحد صالات المبنى للصلاة، وهذه المصليات تقام فيها الصلاة أوقات الدوام للعاملين فيه والجمهور، ومثل هذه المصليات عادة ما تقام فيها الصلاة بإشراف العاملين بنفس المبنى.

1. Mushalla yang berada di dalam bangunan fasilitas umum, dan dianggap sebagai bagian dari bangunan itu sendiri, seperti ruangan atau aula yang dikhususkan untuk shalat. Mushalla semacam ini digunakan untuk shalat selama jam kerja oleh para pegawai maupun masyarakat umum, dan biasanya pelaksanaan shalat diatur oleh para pegawai di gedung tersebut.

٢ - مصليات قائمة داخل ساحات مباني تعليمية مثل المدارس أو داخل الوحدات العسكرية أو داخل النوادي، والتي لا يستخدمها إلا المصرح لهم بالدخول في هذه الأماكن فقط، وهذه المصليات عادة ما يتم الإشراف عليها من قبل الإدارة المسؤولة عن هذه الأماكن.

2. Mushalla yang berada di dalam halaman bangunan institusi pendidikan seperti sekolah, atau di dalam unit militer, atau di dalam klub/kompleks olahraga, dan hanya digunakan oleh orang-orang yang memiliki izin untuk masuk ke tempat-tempat tersebut. Mushalla ini biasanya berada di bawah pengawasan administrasi dari institusi yang bersangkutan.

٣ - مصليات قائمة داخل ساحات تابعة لأجهزة الدولة، وتستخدم من قبل العاملين بهذه الأجهزة، بالإضافة إلى الجمهور الذي يقوم بمراجعة هذه
(١) البخاري (رقم ١٤١٩)، ومسلم (رقم ١٠٣٢).
الأماكن مثل الإدارة العامة للمرور، وإدارة الهجرة، وإدارة الجوازات والجنسية.

3. Mushalla yang berada di dalam halaman instansi pemerintahan, dan digunakan oleh para pegawai instansi tersebut, selain juga oleh masyarakat umum yang datang untuk mengurus berbagai keperluan, seperti di Direktorat Lalu Lintas, Direktorat Imigrasi, serta Direktorat Paspor dan Kewarganegaraan.

٤ - مصليات قائمة داخل الحدائق العامة المفتوحة للجمهور والأماكن السياحية

4. Mushalla yang didirikan di dalam taman-taman umum yang terbuka untuk masyarakat, dan di tempat-tempat wisata.

أجابت اللجنة بما يلي:
يشترط في المكان المعد للصلاة ليكون مسجدا موقوفا شروط؛ اتفق الفقهاء في بعضها، واختلفوا في بعضها الآخر، وقد رجحت اللجنة اشتراط ما يلي:

Komite menjawab sebagai berikut:

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh tempat yang disediakan untuk shalat agar dapat dianggap sebagai masjid yang diwakafkan (masjid mauqūf) adalah sebagai berikut:
Para ulama telah sepakat dalam sebagian syarat, dan berbeda pendapat dalam sebagian lainnya. Komite telah memilih (merajihkan) pendapat yang mensyaratkan hal-hal berikut:

١ - أن يعد للصلوات الراتبة بجماعة، وهي الصلوات الخمس.
٢ - أن يسمح بالصلاة فيه بجماعة لكل من أراد الصلاة، ويكون له باب مفتوح إلى طريق عام.
٣ - أن لا ينتفع به في غير الصلاة من الأمور الدنيوية.
٤ - أن يكون مبنيا بناء مستمرا ثابتا.

1. Bahwa tempat tersebut disiapkan untuk pelaksanaan shalat berjamaah secara rutin, yaitu shalat lima waktu.

2. Bahwa tempat itu terbuka untuk pelaksanaan shalat berjamaah bagi siapa saja yang ingin shalat, dan memiliki pintu yang menghadap ke jalan umum.

3. Bahwa tempat tersebut tidak dimanfaatkan untuk kepentingan duniawi lainnya selain untuk shalat.

4. Bahwa bangunannya bersifat permanen dan kokoh.

فإذا توفرت هذه الشروط كان مسجدا موقوفا، وإلا كان مصلى ليس له أحكام المسجد.

Oleh karena itu, jika keempat syarat ini terpenuhi, tempat tersebut dianggap sebagai masjid yang diwakafkan. Jika tidak, maka ia hanya merupakan mushalla (tempat shalat biasa) yang tidak berlaku padanya hukum-hukum masjid.

وعليه يتم الجواب عن الأسئلة المطروحة بما يلي:

Berdasarkan hal ini, berikut adalah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan:

١ - إذا كانت هذه الغرفة مخصصة للصلوات الخمس بجماعة، ومفتوح بابها لغير العاملين في المبنى للصلاة فيها، ولا تستعمل لغير الصلاة، فإنها تعد مسجدا موقوفا بمجرد الصلاة فيها، ولا يجوز إلغاء الصلاة فيها وتحويلها إلى أعمال أخرى غير الصلاة بعد ذلك.

1. Jika ruangan tersebut memang diperuntukkan untuk pelaksanaan shalat lima waktu secara berjamaah, pintunya terbuka untuk selain pegawai di gedung tersebut agar bisa ikut shalat, dan tidak digunakan untuk hal lain selain shalat, maka tempat itu dianggap sebagai masjid wakaf sejak dimulainya pelaksanaan shalat di dalamnya. Oleh karena itu, tidak diperbolehkan menghentikan aktivitas shalat di dalamnya atau mengalihfungsikannya untuk keperluan lain selain shalat setelah itu.

٢ - ما دامت هذه الغرف خاصة بنوع معين من المصلين، ولا يسمح بالدخول إليها لغيرهم، فلا تعد مسجدا، ولكن مصلى، ويجوز تحويلها بعد ذلك إلى أعمال أخرى غير الصلاة عند الحاجة.

2. Selama ruangan-ruangan tersebut dikhususkan untuk jenis jamaah tertentu dan tidak mengizinkan orang lain untuk masuk dan shalat di dalamnya, maka ia tidak dianggap sebagai masjid, melainkan hanya mushalla. Oleh sebab itu, diperbolehkan untuk dialihfungsikan kepada hal-hal selain shalat jika memang diperlukan.

٣ - هذه الأماكن تعد مساجد موقوفة بمجرد الصلاة فيها، ما دامت مخصصة للصلوات الخمس بجماعة، ولا يمنع عامة المصلين من الصلاة فيها، ولا يجوز تغييرها عن المسجدية بعد ذلك.

3. Tempat-tempat tersebut terhitung sebagai masjid wakaf sejak dilaksanakan shalat di dalam masjid tersebut, selama tempat itu diperuntukkan untuk pelaksanaan shalat lima waktu secara berjamaah dan tidak ada larangan bagi masyarakat umum untuk ikut shalat di sana. Maka tidak diperbolehkan mengubah fungsinya dari status kemasjidan setelah itu.

٤ - هذه المصليات تعد مساجد موقوفة، حالها كحال السابقة عليها، لأنها مخصصة للصلاة ولا تستعمل لأمور أخرى، ولا يمنع المصلون عامة من الصلاة فيها. والله أعلم.

4. Mushalla-mushalla ini dianggap sebagai masjid wakaf, dengan hukum yang sama seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Hal itu karena tempat-tempat tersebut diperuntukkan khusus untuk shalat, tidak digunakan untuk keperluan lain, dan tidak ada larangan bagi masyarakat umum untuk shalat di musholla tersebut. Dan Allah-lah yang Maha Mengetahui.

الدرر البهية من الفتاوى الكويتية ج ٢ ص ٢٨٢-٢٨٤

0 Komentar