Menelan Ludah Saat Puasa.
Apakah batal jika saat puasa, menelan ludah?
.
Jawaban:
Tidak batal dengan syarat, masih murni, tidak tercampur najis seperti darah, dan belum keluar sampai batas bibir. Meski pun dia sengaja mengumpulkan ludahnya hingga banyak lalu menelannya.
.
Referensi:
_
(Taqrirot Assadidah, Hal. 453.)
حكم ابتلاع الريق: لا يفطر لمشقة الاحتراز منه بلاثة شروط، ١. أن يكون خالصا، أي صافيا لا مخلطا بغيره فلو ابتلع الريق المختلط بنحو صبغ أو غيره بطل صومه
٢. أن يكون طاهرا لا متنجسا ٣.. أن يكون من معدنه فاللسان والفم كله معدن فلو ابتلع الريق الذي وصل إلى حمرة شفتيه بطل صومه
-
"Hukum menelan ludah: tidak membatalkan puasa karena susah menjaganya, dengan tiga syarat:
a. Masih murni, yakni tak tercampur dengan yang lain. Apabila menelan ludah yang tercampur semacam pewarna atau yang lain, maka puasanya batal.
b. Masih suci, tidak mmutanajis
c. Masih berada di sumbernya, lisan dan mulut semuanya adalah sumber ludah, apabila menelan ludah yang sudah sampai pada merah-merah dua bibir, maka puasanya batal."
[تقريرات السديدة صحفة ٤٥٣]
.
Fathul Mu'in Bisyarhil Qurrotil Ain:
ولا يفطر بريق طاهر صرف أي خالص ابتلعه من معدنه وهو جميع الفم ولو بعد جمعه على الأصح وإن كان بنحو مصطكى أما لو ابتلع ريقا اجتمع بلا فعل فلا يضر قطعا.
.
Puasa tidak batal sebab ludah yang suci yang tertelan dari sumbernya ludah, yaitu seluruh mulut dan meski setelah mengumpulkan ludah tersebut di dalam mulut, menurut pendapat ashoh. Dan meski pun terkumpulnya ludah karena lantaran semacam mushtoka. Adapun menelan ludah yang terkumpul tanpa adanya perbuatan sendiri (ludahnya terkumpul), maka tidak merusak puasa sama sekali.
.
وخرج بالطاهر: المتنجس بنحو دم لثته فيفطر بابتلاعه وإن صفا ولم يبق فيه أثر مطلقا لأنه لما حرم ابتلاعه لتنجسه صار بمنزلة عين أجنبية.
.
Pengecualian ludah yang suci: yaitu ludah yang mutanajis karena tercampur semacam darah gusi, maka menjadi batal puasanya dengan menelan ludah tersebut, meski pun tampak jernih dan tidak tersisa bekas secara mutlaq, sebab ketika haram menelannya karena sifat najis, maka ludah tersebut menjadi zat yang bersifat lain.
.
قال شيخنا: ويظهر العفو عمن ابتلي بدم لثته بحيث لا يمكنه الاحتراز عنه.
.
Guru kami berkata: jelaslah diampuni darah gusi bagi orang yang diuji dengan penyakit darah gusi, sekiranya tidak mungkin baginya untuk menjaga dari darah gusi.
.
وقال بعضهم: متى ابتلعه المبتلى به مع علمه به وليس له عنده بد فصومه صحيح.
.
Sebagian ulama berkata: kapan orang tadi menelan ludah dalam keadaan tahu dan tidak menyingkirkannya, maka puasanya sah.
.
[زين الدين المعبري، فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين، صفحة ٢٦٦]
Walllohu A'lamu Bishhowaab.
Menelan Ludah yang dapat membatalkan puasa, di antaranya ludah yang tercampur kuah soto.
0 Komentar